Onderafdeling Poso dan Peristiwa-Peristiwa Penting di Poso

Kontrolir Poso.
Sejak Poso menjadi Onderafdeling telah bertugas 19 orang Kontrolir sebagai berikut:
1. van Duyvenbode varkevisser (September 1894 - Maret 1895);
2. G.F.M. Liebert (Maret 1895 - September 1897)
3. A. van Watering (September 1897 - 1898)
4. F.H. Dumas (1898 - 1901)
5. A.J. N. Engelenberg, (1901 - 1903)
6. Gezaghebber H.J. Voskuil (2 Oktober 1903 - Februari 1907)
7. Gezaghebber G.W. Mazee, (Februari 1907 - 1913)
8. Gezaghebber H.A.M. Gerth van Wijk (1913 - 1915)
9. P.F.J. Karthaus (1915 - 1918);

10. G.M.Wigman (1918 - 1919)
11.. Ph. J. van der Meulen 1919 - 1920; 

12. L. E. Drex, 1920 - 1922.
13.. J. Th. Eradns (1922 - 1923)
14.. F.J. Nieboer (1923 - 1926)
15.. M. Th. Slagter (5 Oktober 1926 - 14 Desember 1928)
16.  P.H.van der meer, (14 Desember 1928 - 13 Oktober 1930)
17. . E.L. van Son, (13 Oktober 1930 - 25 Maret 1935)
18. W. Veenbas (25 Maret 1935 - Oktober 1938)
19. . H.A.J. Veenbas (30 Oktober 1938 - 1942).
Ada beberapa catatan penting tentang Poso dijaman Para Kontroliur Belanda.

1 Ulang tahun Kota Poso adalah pada saat Kontrolir kedua berkuasa yakni 1 Maret 1895.


2. Pada masa Kontrolir ke tiga yakni A. van Watering. Seorang Geolog Bangsa Swedia  melakukan Penelitian di Poso. Salah satu fokus penelitiannya adalah kandungan mineral yang ada di Poso. Dari Sungai Tomasa dia melakukan penelitian, dan hampir semua Pegunungan di wilayah Pamona telah diteliti olehnya. Pada Tahun 1897 dalam perjalanan berperahu di Danau Poso rombongan Fenema terserang Badai dan gelombang yang besar sehingga perahu yang mereka tumpangi tenggelam. Kontroliur A van Watering yang bersama-sama dengan rombongan berhasil selamat. Sementara Fenema tenggelam di danau poso dan tidak di temukan. Untuk mengabadikan namanya pegunungan di wilayah pamona yang memanjang ke arah Sulawesi Selatan di namakan pegunungan Fenema dan tugu Fenema di buat pada pertigaan jalan memasuki Kota Tentena.

3. Penakluk Poso dan Lore adalah Kontrolir ke 6 yakni H.J. Voskuil. H.J. Voskuil yang mengorganisir serangan ke Benteng Tamungkudena, benteng Tamungku dan benteng Kandela (lamoesa) 
Pelabuhan Poso 1920
Pada masa kontroliur ke 6 inilah penundukan terhadap para bangsawan yang melawan Belanda dilakukan. Umana Soli dan para pengikutnya sebanyak 20 orang tewas pada perang Peore di wilayah suku Pekurehua atau Napu. Penundukan terhadap Ta Batoki juga terjadi di wilayah Suku Pamona. Ta Batoki bersama sekitar 35 orang pengikutnya dapat di tundukan dan sang pemimpin Ta Batoki tewas dalam tahanan Belanda. Pada masa  ini juga Belanda berhasil menangkap Tampayau pada penyerangan benteng Kandela di wilayah Pamona Lamoesa. Tampayau sendiri meninggal pada saat berupaya meloloskan diri dari  Belanda, saat hendak di bawa ke penjara di Kota Poso. Dalam perjalanan itu di pinggiran Danau Poso Tampayau berhasil melepaskan diri dari tali yang mengikatnya dan melawan seorang diri. Tetapi perlawanan itu dapat di redam oleh belanda dan Tampayau tewas dengan gagah berani.

4. Papa I Wunte dibaptis pada masa kekuasaan Kontrolir G.W. Mazee.
Pada masa inilah agama kristen menyebar di pedalaman Poso.
 NZG sebagai lembaga misi Belanda mengedapankan dua hal yang utama yakni Kesehatan dan Pendidikan sehingga banyak sekolah dan klinik di bangum setelah pembaptisan ini. Pada saat ini juga Belanda mengeluarkan kebijakan untuk memindahkan Lipu atau kampung ke dekat jalan raya yang mereka bangun untuk memudahkan kontrol terhadap masyarakat,oleh Belanda.

Top of Form
5. Di duga pada masa Kontroliur 8 . Gezaghebber H.A.M. Gerth van Wijk (1913 - 1915) Pusat perniagaan di pindahkan ke daerah Poso Kota dari Mapane dengan semakin ramainya Pelabuhan Poso. Sementara di daerah Pamona yakni Tentena di bangun klinik kesehatan yang kemudian menjadi rumah sakit. Di Pendolo di bangun Sekolah Lanjutan tamatan Sekolah Rakyat yakni Kweekschool dan kemudian menjadi sekolah guru agama. Di tentena berkembang  perdagangan hewan kerbau dan sapi. dan ang ini di tuliskan dalam buku Walter Kaudern yang melakukan penelitian etnografi di Lembah Palu,Kulawi,Pipikoro,dan Poso keseluruhan.

Pasar Hewan Tentena 1921


Penulis Jimmy Methusala




Comments